Kementerian Komunikasi dan Informatika menegaskan akan menindak operator telepon seluler, jika tidak segera menangani masalah SMS mesum yang dinilai sudah meresahkan warga.
Vice President Corporate Comumunication PT XL Axiata Tbk (XL), Turina Farouk, mengatakan pihaknya akan menerapkan fasilitas anti spam, demi kenyamanan pelanggan dalam memanfaatkan layanan telekomunikasi. Menurut dia, hingga saat ini peredaran SMS spam masih terus terjadi dan sangat menganggu pelanggan.
"Kenyamanan dan kepuasan pelanggan adalah komitmen dan tanggung jawab utama kami. Pengiriman SMS spam tentunya mengganggu kenyamanan para pelanggan. Untuk mencegah hal tersebut terus berkembang, kami berusaha semaksimal mungkin untuk mengidentifikasi nomor-nomor yang melakukan pengiriman SMS secara tidak wajar," ujar Turina dalam rilis yang diterima VIVAnews, Rabu 27 Maret 2013.
Dia juga meminta partisipasi masyarakat untuk melaporkan SMS penipuan tersebut. Dijelaskan Turina, sistem kerja anti spam yang akan dilakukan oleh XL yakni dengan membatasi jumlah SMS yang dikirim seseorang.
Selain itu, XL juga menyediakan fasilitas pelaporan SMS spam/SCAM di 588, dengan format “Lapor#MSISDN spammer#isi SMS”, atau dengan menghubungi customer service XL di 817. "Pelanggan yang menjadi korban juga dapat melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian," jelas dia.
XL sendiri, kata Turina, sudah melakukan pemantauan atas tingginya frekuensi pengiriman SMS dalam jangka waktu tertentu, yang bisa dianggap terlalu berlebihan (lebih 360 SMS/jam). Hal tersebut merupakan indikasi pengiriman SMS spam.
Melihat adanya pengiriman sms di luar batas kewajaran tersebut, pihaknya langsung membatasi atau tidak meneruskan SMS yang dikirim dan memblok atas layanan SMS. "Kami melakukannya berdasarkan peraturan menteri yang mewajibkan operator untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan," ucapnya.
Menurut dia, merupakan suatu hal yang tidak wajar jika dalam satu jam mampu melakukan pengiriman SMS lebih dari 360 ke nomor berbeda dalam jumlah banyak. Kecuali SMS dikirimkan melalui mesin untuk konten yang sama dan ditujukan ke banyak nomor secara acak.
SMS yang dikirimkan dengan cara ini besar kemungkinan berisi pesan bersifat non-personal dan nomor-nomor penerima juga tidak mengenal pengirimnya. "Jumlah 360/jam kami jadikan batasan minimal atas pertimbangan bahwa kecil kemungkinan pelanggan perorangan mampu mengirimkan pesan personal kepada pemilik nomor yang dikenal dan mengenalnya," kata dia.
Untuk pelanggan yang nomornya diblokir, lanjut Turina, dapat menggunakan kembali fasilitas SMS setelah memberikan dan menandatangani pernyataan tertulis bahwa tidak akan lagi mengirimkan SMS ke banyak nomor secara tidak wajar.
Jika nomor yang fasilitas SMS-nya telah dapat digunakan kembali tapi dia kemudian tetap mengirimkan SMS ke banyak nomor secara tidak wajar, maka XL akan mematikan nomor tersebut secara permanen. Sementara nomor yang terbukti melakukan SMS penipuan, nomor akan di-block permanen sesuai dengan parameter yang diberlakukan di XL.
Dihubungi terpisah, Head of Corporate Communications Group Telkomsel, Adita Irawati, mengaku masih meminta waktu untuk menjelaskan persoalan SMS Mesum yang pelaku penyebarannya diduga menggunakan nomor seluler Telkomsel.
Seperti diketahui sebelumnya, berdasarkan data yang dihimpun VIVAnews, jenis penipuan tersebut antara lain SMS promosi serta iklan. SMS jenis ini biasanya langsung memberitahu maksud dan tujuannya, misalnya pengirim menginformasikan mengenai penjualan barang dengan harga murah dan diskon besar-besaran, atau produk Kredit Tanpa Agunan.
Pesan lain adalah penipuan yang meminta korban menghubunginya. Ada target-target tertentu yang ingin didapat pelaku dengan memanfaatkan kelengahan korbannya. Misalnya: "ASS. Maaf saya H. Salam yang kemarin survey rumah anda. Saya berminat membeli rumah itu, kalau bisa tolong hubungi saya di nomor nomor 081316005xxx."
Kemudian, SMS jenis selanjutnya yang beberapa tahun belakangan ini sempat heboh. SMS ini biasa disebut "Mama Minta Pulsa". Dalam modus ini, pelaku dengan tegas meminta korbannya untuk mengirim pulsa dengan memanfaatkan bahwa pengirim benar-benar orang tuanya.
Pesan itu antara lain berbunyi: "Ini Mama, sekarang Mama lagi di kantor polisi, ada urusan penting. Mama pakai nomor handphone teman. Dompet Mama tertinggal tadi. Tolong segera kirim pulsa ke nomor ini, ya, tetapi jangan dulu telepon, nanti Mama segera menghubungi, Mama akan jelaskan semua masalah ini."
Penipuan melalui pesan singkat atau SMS yang terbaru adalah jenis SMS mesum. Pelaku biasanya meminta korban menelepon ke nomor premium yang dicantumkan dalam SMS.
Ini salah satu contoh SMS yang meresahkan itu. "Ini aku Nia, aku pengen ketemu sama kamu. Kapan kamu ada waktu? Aku lagi kesepian banget, butuh kamu. Telepon aku ke no 08091222XXX yah. Aku tunggu!". SMS ini dikirim melalui nomor 087889345XXX.
Pesan lainnya berbunyi, "Sayang...aq kangeeeeeeeeen ni no aq 08091000XXX. Km tlp skrg yah..aq tunggu tlp km skrg di kamar kost'an aq ya, sayang! mmmmmmuuuuuaaacccchh." Pesan ini dikirim lewat nomor 087885776XXX.